twitter
rss

Setelah hidup selama tiga atau empat dekade, tubuh seseorang mulai mengalami perubahan tertentu. Kulitnya keriput, rambutnya beruban dan akan rontok, tubuhnya kehilangan energi, metabolisme tubuhnya melambat, indera pendengaran dan penglihatannya melemah dan mulai pikun. Alasan dari semua perubahan itu yang diakhiri kematian dinamakan “menjadi tua”. Apakah Anda pernah berpikir mengapa manusia menjadi tua?
Jika tubuh manusia tidak terdiri dari tulang dan daging, menurunnya kondisi tubuh manusia tidak akan terlalu cepat. Karena daging dan lemak berasal dari materi yang rusak dalam beberapa jam jika disimpan di suhu ruangan. Berikutnya, kita akan mengamati urutan usia tua yang merupakan sebuah proses yang tidak dapat seorangpun hindari.   
  • Perubahan bentuk kulit

Saat seseorang bertambah usia, kulit kehilangan keelastisannya karena struktur protein yang merupakan bahan baku ”rangka tubuh” di lapisan bawah kulit menjadi sensitif dan lemah. Karena itulah keriput dan garis-garis, sebuah mimpi buruk untuk sebagian besar orang, muncul di wajah. Fungsi dari kelenjar minyak di lapisan atas kulit melambat, menyebabkan kekeringan akut. Pada akhirnya, tubuh terekspos pada pengaruh di luar tubuh karena sifat yang dapat ditembus dari kulit meningkat. Sebagai hasil dari proses ini, orang-orang tua menderita kesulitan tidur yang serius, luka luar, dan penyakit gatal, yang bisa disebut “penyakit gatal orangtua”. Kerusakan juga terjadi di lapisan bawah kulit. Mekanisme pengantian jaringan kulit dan zat yang gagal berfungsi, menjadi tempat untuk berkembangnya tumor.
Kekuatan tulang juga penting bagi tubuh manusia. Upaya untuk mendapatkan postur yang tegak jarang sekali berhasil dilakukan orang-orang tua, sementara akan lebih mudah untuk orang muda. Berjalan dengan postur membungkuk, seseorang akan kehilangan kesombongan, memberikan pesan bahwa dia tidak lagi memiliki kemampuan bahkan untuk mengontrol tubuhnya sendiri. Oleh karena itu, hal ini juga merupakan pertanda hilangnya kepercayaan diri dan keanggunan.
Gejala penuaan tidak hanya sebatas itu. Orang-orang tua lebih mudah kehilangan fungsi indera karena sel syaraf berhenti memperbarui diri setelah usia tertentu. Orang-orang tua mengalami disorientasi ruang karena melemahnya indera penglihatan sebagai respon dari intensitas cahaya. Hal ini sangat penting karena berarti ada batasan dari penglihatan yaitu kejelasan warna, posisi dan dimensi benda menjadi samar. Hal seperti itu, tentu saja, situasi sulit untuk diadaptasi orang-orang tua. 
  • Teori ilmiah tentang penuaan
Para ilmuwan telah memperkenalkan berbagai teori tentang penuaan. Ahli biologi molekular menjelaskan penuaan dengan fungsi pembelahan sel. Penuaan sel terjadi dengan kecepatan berbeda di berbagai organisme. Di dalam tabung tes, sel normal dapat membelah diri 50 kali. Akan tetapi saat seseorang bertambah tua fungsi pembelahan sel melambat. Karena itu jaringan yang tidak dapat memperbaharui diri mulai menua. Salah satu teori yang dapat menjelaskan alasan melambat ini adalah Teori Binasa. Menurut teori ini penuaan adalah hasil dari pembinasaan yang disebabkan materi yang dinamakan radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas adalah nama umum dari atom, molekul dan ion yang memiliki elektron bebas. Atom, molekul dan ion tersebut merupakan logam berat seperti ozon dan karbonmonoksida yang terdapat di udara atau melalui makanan yang kita makan. Kerusakan paling serius pada tubuh dapat disebabkan radikal bebas pada oksigen. Dengan asumsi bahwa efek oksidan meningkatkan kerusakan yang mengakibatkan kelainan seperti diabetes atau serangan jantung yang dapat memperpendek usia seseorang.   
Teori Program, di sisi lain, menjelaskan penuaan akibat faktor genetik. Menurut struktur yang ada di dalam DNA dan pembelahan sel mempengaruhi fungsi sel. Struktur ini merupakan hasil dari fungsi perluasan ribosom, komponen sel yang bertanggung jawab untuk perpaduan protein disebut juga Sindrom Werner yang merupakan penyakit mematikan yang dikenal dengan penyakit penuaan dini. Pasien yang memperlihatkan perkembangan normal saat remaja, mulai menua dengan cepat dan meninggal di awal usia 30-an. 
  • Akhir yang tidak dapat dihindari
Sementara para ilmuwan mengembangkan berbagai teori tentang penuaan, penuaan itu sendiri tidak dapat dihindari dari setiap manusia. Baik mungkin karena pembelahan sel atau faktor genetik, tidak ada seorang pun yang mampu melawan penuaan. Walaupun penelitian anti-penuaan memberikan kontribusi penuaan yang cukup lambat dan dapat memberikan beberapa jalan keluar untuk masalah yang berhubungan dengan penuaan, tidak ada jalan keluar pasti untuk penuaan. Di dalam Alqur’an Allah SWT menjelaskan waktu antara kelahiran dan kematian sebagai berikut :
Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal darah, kemudian kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua. Tetapi di antara kamu ada yang dimatikan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) agar kamu sampai kepada kurun waktu yang ditentukan, agar kamu mengerti. (Surat Al-Mu’min : 67)
Dengan berjalannya waktu, seseorang harus menghadapi kelemahan yang dihubungkan dengan usia tua. Menjadi tua adalah pertanda penting bagi kelemahan manusia. Di dalam Alqur’an Allah SWT menjelaskan situasi orang-orang tua dengan “tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya”
Dan Allah telah menciptakan kamu, kemudian mewafatkanmu, di antara kamu ada yang dikembalikan kepada usia yang tua renta (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahakuasa. (Surat An-Nahl : 70)
  • Semuanya adalah takdir Allah SWT
Seperti halnya kelahiran, ada dari sesuatu yang tadinya tidak ada, kematian juga merupakan takdir. Kehidupan seseorang adalah sesuatu yang ditakdirkan kepadanya; sama halnya dengan kelahiran dan kematiannya, yang dilakukan seumur hidupnya juga berada di bawah kontrol Allah SWT. Lagipula, manusia akan dimintakan pertanggunggjawaban atas tindakannya. Untuk alasan itu, manusia harus sangat cermat hidup berdasarkan moralitas Alqur’an yang dijelaskan sebagai berikut :

Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam. (Surat Al-An’am : 162)


Ya alloh . . . .
Sungguh banyak sekali godaan2 di sekelilingku . . . .
Godaan yang dapat menggoyakan hatiku untuk berpaling dari – Mu
Ya alloh ya robb . . . .
Akankah rasa ini tetap atau bertambah?
Atau juga berkurang dengan seiring berjalannya waktu?
Ya alloh ya robb . . . .
Jadikanlah hatiku, hati yang selalu berdzikir kepadaMu 
Hati yang selalu mengingatMu
Hati yang selalu madep, mantep kepadaMu
Sehingga sampai tertancap dan terukir namaMu di hatiku
Ya alloh ya robb . . . .
Jagalah hatiku . . . .
Jagalah, dan terus Engkau jaga
Agar selalu mengingatMu ila yaumil qiyamah
Amiin2 ya robbal alamiin . . . .


Sahabatku . . . .
Aku bagaikan malam dan kamu gelapnya
Aku mendekat, mengapa engkau malah menjauh ?
Mengapa sahabatku . . . ?
Apakah ada yang salah denganku ?
Sahabatku . . .
Bicaralah, katakan sejujur – jujurnya
Karena kejujuran adalah perantaraku
Jika memang itu benar . . . .
Hanya satu yang ku pinta darimu . . .
Maafkanlah sahabatmu yang tak tau apa – apa, dan selalu ingin tau apa – apa ini... maafkanlah....



Binatang-binatang di alam sungguh menarik perhatian kita, terutama struktur tubuh mereka. Misalnya, citah memiliki sistem rangka dan sistem otot yang sempurna untuk berlari; elang memiliki desain aerodinamis paling unggul di dunia; dan lumba-lumba memiliki kulit serta tubuh yang diciptakan secara khusus, sehingga dapat berenang dan menyelam di air dengan sempurna. Gambaran tubuh binatang yang sempurna tanpa cacat ini adalah bukti untuk mengingatkan kita, bahwa tiap jenis makhluk hidup diciptakan oleh Allah.
 
Tapi, memiliki tubuh yang sempurna belumlah cukup. Sebab pada saat yang sama, binatang harus mengetahui bagaimana meng-gunakan bagian-bagian tubuhnya tersebut. Misalnya, sayap seekor burung hanya bermanfaat jika burung berhasil terbang, meluncur dan mendarat dengan sayapnya.
 
Berbagai satwa memperlihatkan keahlian mereka sejak saat mereka dilahirkan. Sebagai contoh, hanya perlu waktu setengah jam saja bagi bayi rusa yang baru lahir untuk berdiri dan berlari; bayi kura-kura yang sebelum menetas ditimbun dalam pasir oleh induk betinanya tahu, bahwa mereka harus memecah cangkang telur mereka dan bergerak ke permukaan pasir. Bahkan, mereka telah diajari bahwa segera setelah muncul di permukaan pasir, mereka harus mencapai lautan. Seolah-olah, semua binatang muncul di dunia ini dalam keadaan telah terlatih dengan baik.
 
Contoh paling menakjubkan dari ketrampilan mengagumkan yang dimiliki binatang adalah rumah yang mereka bangun sendiri dengan sangat ahli. Ketika kita memperhatikan arsitek-arsitek lain di alam, kita dapat dengan jelas melihat bahwa tiap-tiap mereka adalah keajaiban penciptaan. Marilah kita pelajari sebagian kecil saja dari ribuan contoh yang ada.
Si Buta Pembuat 'Gedung Pencakar Langit'
 
Rayap adalah serangga kecil yang menyerupai semut. Mereka hidup berkoloni dan membangun sarang raksasa untuk diri mereka sendiri. Satuan terkecil pembangun sarang tersebut adalah bata-bata mungil yang terbuat dari tanah, yang dibuat rayap-rayap pekerja dengan mencampurkan air liur mereka sebagai bahan perekat. Ukuran sarang rayap kadang dapat mencapai tiga sampai empat meter. Arsitektur sarang yang menyerupai bangunan pencakar langit raksasa bila dibandingkan dengan ukuran tubuh rayap itu sendiri, sungguh sangat menakjubkan.
 
menara rayapBagian dalam sarang rayap dipenuhi dengan lorong-lorong sempit. Di bagian dalam lorong-lorong tersebut, terdapat sekitar satu setengah juta rayap yang bekerja bersama dengan keharmonisan yang luar biasa.
 
Ketika kita mengamati penampang melintang sebuah sarang rayap, kita akan menemukan sebuah bilik khusus untuk ratu, sejumlah areal pertanian, gudang-gudang penyimpan dan lorong-lorong pengatur kondisi udara.
 
Rayap melakukan pekerjaan pembangunan dan perbaikan sarang. Selain itu, mereka juga senantiasa siap menghadapi musuh yang mungkin datang, serta bercocok tanam dalam sarang mereka dengan menanam jamur.
 
Kelangsungan hidup populasi besar seperti ini tergantung pada kondisi terpenting, yaitu kestabilan suhu dalam sarang dan keseim-bangan kadar air. Pemecahan masalah ini benar-benar sempurna. Papan-papan paralel dibuat di areal atap sarang rayap ini. Papan-papan yang terbuat dari lumpur tersebut mampu menyerap kandungan air yang dikeluarkan oleh tubuh rayap. Air ini menguap akibat panas di bagian dalam dan keluar menuju bagian atas melalui celah-celah pengatur kondisi udara pada sarang tersebut. Penguapan ini menurun-kan suhu dalam sarang dan juga menjamin kesinambungan sirkulasi udara. Panel-panel dalam sarang rayap melakukan fungsinya sebagai pengatur kondisi udara secara sempurna tanpa cacat.
 
Terdapat contoh memukau lainnya tentang pengetahuan konstruksi rayap. Spesies rayap lain, yang hidup di dataran Australia Utara, membuat sarang dengan bentuk menyerupai pisau belati, yakni sangat lebar dengan bagian tepi yang sangat tipis. Rahasia sarang ini terletak pada posisi sudutnya terhadap matahari. Rayap membangun sarangnya dengan sudut tertentu sehingga pada siang hari, ketika matahari berada di puncak ketinggi-an, sangat sedikit permukaan sarang yang terkena sinar matahari. Dengan demikian, panas yang diterima menjadi minimum. Sudut yang sama dipakai pada setiap sarang rayap jenis ini tanpa kesalahan.
 
rayap Tapi, yang sesungguhnya paling menakjubkan adalah rayap yang mengerjakan semua bangunan megah ini ternyata buta. Jadi, bagaimana makhluk teramat kecil yang tak mampu melihat barang sesentimeter pun di depannya, mampu membangun menara raksasa berdasarkan perhitungan teknik yang rumit? Bagaimana satu setengah juta rayap dalam satu sarang mampu melakukan kerjasama sempurna seperti ini?
 
Ahli biologi David Attenborough, seorang naturalis terkenal berkebangsaan Inggris, berkomentar tentang pertanyaan ini pada salah satu dokumentasinya:
masing-masing (rayap) pekerja meletakkan adonan lumpur pada suatu tempat tertentu sebagaimana diinginkan oleh sebuah Rancangan Induk. Bagaimana mereka mampu mengerjakan hal tersebut, kita masih belum mengetahuinya.
Rancangan luar biasa yang tidak dapat dimengerti manusia, namun dipatuhi rayap tanpa sanggahan tersebut, adalah ilham yang diberikan Allah kepada makhluk ini.
 
Apartemen Bertingkat dari Kertas
 
Makhluk hidup lain yang mengingatkan kita pada lebah madu dengan kemampuan arsitektu-ralnya adalah lebah liar pembuat kertas. Spesies lebah ini mengunyah kayu dan menggu-nakannya untuk membuat selulosa, yakni kertas, di dalam mulutnya. Lalu ia menggunakan kertas ini untuk membangun sendiri sarangnya yang melingkar.
 
Ia membuat kantung-kantung heksagonal-persis seperti pada lebah madu-dari kertas yang ia rekatkan pada bagian dalam atap rumah. Ia menempatkan satu telur pada masing-masing heksagon pada atap rumah. Sekitar tiga minggu kemudian, larva menetas dari telur-telur tersebut. Larva ini menunjukkan kecerdasan yang mengejutkan dengan menutup lubang kantung yang sengaja dibiarkan terbuka oleh induknya. Dengan cara demikian, mereka menghindarkan diri jatuh ke lantai karena beban tubuh mereka. Setelah tumbuh beberapa minggu, mereka muncul dari dalam kantung sebagai lebah liar dewasa.
 
Lebah liar muda ini tidak menyia-nyiakan waktu dalam menjalani kehidupan. Setiap kewajiban yang harus mereka kerjakan telah diilhamkan dalam diri mereka oleh Pencipta mereka, yakni Allah.
 
Lebah muda tersebut memperbesar bangunan yang telah dimulai oleh induk-nya. Pada akhirnya, koloni yang lebih besar muncul. Sarang lebah tersebut kini telah menjadi sebuah blok apartemen bertingkat. Setiap lebah liar yang lahir di sini akan patuh secara penuh pada ilham yang diberikan kepadanya.
Rumah dari Lumpur
 
Pot kecil, yang mungkin pernah Anda jumpai dalam hidup anda, telah dibuat oleh spesies lebah liar lainnya. Lebah liar ini membuat lumpur lengket dengan mencam-purkan air liurnya dengan tanah lembab. Ia membuat pot-pot yang sangat seragam dengan menggunakan lumpur yang dibuatnya. Ia membuat bentuk pada lumpur tersebut dengan memutarnya secara terus-menerus. Ini adalah teknik yang sama sebagaimana yang digunakan manusia dalam pembuatan pot. Ketika pot selesai dibuat, ia tidak lupa untuk memberi leher dan lubang potnya. Ketika segala sesuatunya telah selesai, lebah tersebut memutar pantatnya ke arah mulut pot dan meletakkan telur di dalamnya.
Setelah menambahkan sejumlah bahan makanan ke dalam pot, ia menutup rapat lubang mulut pada pot dan terbang pergi. Larva-larva yang menetas dari telur tersebut akhirnya akan memecah pot dan keluar untuk memulai hidup mereka secara mandiri.
 
Lebah-lebah muda yang lahir, mulai membangun pot-pot sempurna, persis seperti yang dilakukan oleh induknya, tanpa menjalani pendidikan dan pelatihan terlebih dahulu. Ketrampilan sempurna yang mereka miliki diilhamkan dalam diri mereka oleh Allah, yang telah menciptakan mereka.
 
Oleh karena itu, yang seharusnya kita takjubi dan puji ketika menyaksikan segala bentuk keindahan, estetika dan kemegahan adalah kebesaran Allah, yang menciptakan dan mengilhami semua konsep ini sebagaimana yang Dia kehendaki pada diri makhluk hidup ciptaan-
Nya.?