twitter
rss


Bismillahirrahmanirrahim..

Bisa jadi aku tidak mengenalmu sebelumnya, walaupun itu sekadar nama ,tidak tahu siapa dirimu, dari mana asalmu, seperti apa wajahmu, seperti apa suaramu...aku hanya berharap kepada Allah saja, agar IA menjagamu dari godaan2 setan, semoga Allah menjaga “Iffah”mu.

Mujahidku….ku ingin suatu saat nanti.. kita dipertemukan disaat yang tepat, disaat kita saling dipertemukan ,ku harap semuanya hanya kerana Allah semata, kan kita bangun bersama rumah tangga yang Islami, ku akan menjadi makmummu yang setia..insyaAllah.

Mujahidku…
Ku ingin suatu saat nanti kita bisa saling menerima satu sama lainnya, menerima kelebihan dan kekurangan diri masing2 dan kan ku sulamkan sutra cinta untukmu.

Ya Allah Ya Robbi..sudah akan tibakah.. seorang mujahid sejati, untuk menjadi pendamping hidup hamba.Jadikan ia seorang yang sholeh yang bisa membawa hamba untuk lebih mendekat pada_Mu,untuk menyemai cinta di jalan_Mu ,untuk bersama – sama berjuang menegakkan Syariat_Mu.

Ya Allah… hamba mohon pada_Mu… jadikan ia Qowwam rumah tangga yang bijaksana, jadikan ia hakim yang adil dalam permasalahan2 hamba, jadikan ia pemimpin yang arif, jadikan ia sahabat saat hamba ingin curhat,jadikan ia guru saat hamba haus ilmu. Jadikan ia seorang Murobbi saat hamba butuh taujih dan saran, jadikan ia seorang kakak yang bisa hamba pinta bantuannya. Jadikan ia ayah yang senantiasa mendukung kegiatan2 hamba yang selalu memberi semangat.

Ya Allah… jadikan ia orang yang sederhana, qona’ah, arif, bijaksana, penyabar, penyayang, cerdas, sholih, taat beribadah dan jadikan ia pengantarku ke Syurga_Mu.. serta jadikan hamba bidadari tercantik untuknya di dunia dan di akhirat … Aamiin.


Pasangan muda yang baru menikah menempati rumah di sebuah komplek perumahan.

Suatu pagi, sewaktu sarapan, si istri melalui jendela kaca. Ia melihat tetangganya sedang menjemur kain.


"Cuciannya kelihatan kurang bersih ya", kata sang istri.
"Sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar.
Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus."

Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apapun.

Sejak hari itu setiap tetangganya menjemur pakaian, selalu saja sang istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci pakaiannya.

Seminggu berlalu, sang istri heran melihat pakaian-pakaian yang dijemur tetangganya terlihat cemerlang dan bersih, dan dia berseru kepada suaminya:

"Lihat, sepertinya dia telah belajar bagaimana mencuci dengan benar. Siapa ya kira-kira yang sudah mengajarinya? "

Sang suami berkata, "Saya bangun pagi-pagi sekali hari ini dan membersihkan jendela kaca kita."

Dan begitulah kehidupan.
Apa yang kita lihat pada saat menilai orang lain tergantung kepada kejernihan pikiran (jendela) lewat mana kita memandangnya..

Jika HATI kita bersih, maka bersih pula PIKIRAN kita.

Jika PIKIRAN kita bersih, maka bersih pula PERKATAAN kita.

Jika PERKATAAN kita bersih (baik), maka bersih (baik) pula PERBUATAN kita.

Hati, pikiran, perkataan dan perbuatan kita mencerminkan hidup kita.

Jika ingin hidup kita berkembang, maju, dan sukses (bersih/baik) Maka kita hrs menjaga hati, pkiran, perkataan dan Perbuatan kita tetap baik. Karena itulah segalanya.

HATI menentukan PIKIRAN..

PIKIRAN menentukan PERKATAAN & PERBUATAN