twitter
rss

Bissmillahirrahmannirrahim

Bersihkanlah dirimu sebelum kamu dimandikan
Berwudhulah kamu sebelum kamu diwudhukan
Dan sholatlah kamu sebelum kamu disholatkan
Tutuplah auratmu sebelum kamu ditutupkan dengan kain kafan yg serc putih.

Pada waktu itu tak guna lagi bersdih,walaupun orang yg hadir itu merintih
Selepas itu kamu akan diletakan di atas lantai
Lalu dilaksanakan sholat jenazah dengan 4 kali takbir dan 1 kali salam,beserta Al-Fatihah,solawat dan doa sebagai memenuhi Fardhu Kifayah

Tapi apakah 4 kali takbir itu dapat menebus segala dosa meninggalkan sholat sepanjang hidup?
Apakah sholat jenazah yg tanpa rukuk dan sujud dapat membayar hutang rukuk dan sujud yg telah luput?
Sungguh tertipulah dirimu jika beranggapan demikian.

Justru KU(Allah) menyeru kepada sekalian muslimin dn muslimat
Usunglah dirimu ketikar sholat
Sebelum dirimu di usung keliang lahad
Menjadi makanan cacing dan mamahan ulat
Iringilah dirimu keMasjid sebelum kamu diiringi kepusara.

Tangisilah dosa2mu didunia,karena tangisan di alam Baqa tidak berguna
Sucikan dirimu sebelum kamu disucikan
Sadarkan dirimu sebelum kamu disadarkan oleh panggila Izrail yg menakutkan.

Ingatlah
yg kekal ialah Iman
Menjadi bekal sepanjang jalan
Menjadi teman diperjalanan
Guna kembali kepangkuan Tuhan
Pada hari itu,harta,tahta,jabatan,dan segala materi serta kekayaan yg kita miliki didunia tiadalah berguna.

Waallahu'alam

Salam ukhuwah ^_^

Pernahkah kau bayangkan wahai saudaraku, ketika dirimu berada di hadapan KEMATIAN? Malaikat maut tepat berada di atas kepalamu, nafasmu tersengal, mulutmu terkunci, anggota badanmu lemas, matamu terbelalak, di sekitarmu penuh dengan tangis dan air mata, nyawamu meregang, namun kau tak dapat menghindarinya.

Saat itu, telah datang ketentuan Allah untukmu, Jiwamu meregang lalu nyawamu diangkat ke langit. Kebahagiaan atau kesengsaraankah yang akan kau dapat???

Pernahkah engkau memikirkan SAAT-SAAT KEMATIAN sedangkan engkau tetap dalam keadaanmu saat ini?
Lebih mencintai hawa nafsu daripada akhiratmu?
Lebih menyukai gelak tawa yang melalaikanmu dari rasa takut kepada Allah daripada memikirkan akhiratmu?
Lebih mencintai harta yang kau dapatkan dari pekerjaan yang mendatangkan kemurkaan Allah daripada keselamatan akhiratmu?
Lebih mencintai istri atau anak-anak yang membangkang (durhaka) kepada Allah daripada mengutamakan keridhaan-Nya?
Lebih mengutamakan melanggar larangan-Nya daripada mentaati-Nya?
Mengaku cinta kepada-Nya tapi mengutamakan selain-Nya?

Bisa jadi dirimu akan berkata dalam hatimu :
"Tentu saja saat itu aku akan mengucapkan LAA ILLAAHA ILLALLAH."

Tidak mungkin, wahai saudaraku, jika engkau masih tetap lalai dari kebenaran (untuk mengamalkannya) hingga tiba saat-saat kematianmu. Engkau tidak akan mampu mengucapkannya, bahkan dirimu akan berharap agar dihidupkan kembali, atau diberi kesempatan sekali lagi.

Saudaraku, tahukah engkau kapan hari kematianmu? Di mana engkau akan mati? dan bagaimana kau akan mati? Demi Allah, engkau tidak akan tahu dan engkaupun takkan pernah bisa MENGGARANSI bahwa hari esok masih ada untukmu!

Firman Allah subhanahu wa ta'ala:
"... Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan." [Al Mu'minuun: 99-100]

Tatkala Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berada di ambang kematian, tiba-tiba beliau MENANGIS. Orang-orang bertanya: "Apa yang membuatmu menangis?" Beliau menjawab: "Jauhnya perjalanan, sedikitnya perbekalan dan banyaknya aral rintangan. Sementara tempat kembali bisa ke Jannah, bisa juga ke Naar."

Subhanallah! Kalau salah seorang sahabat mulia Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu saja masih TAKUT dan MENANGIS ketika menghadapi kematian, bagaimana kita yang miskin ilmu, amal dan dzalim ini merasa siap menghadapi kematian?

Wahai saudaraku para hamba Allah yang sedang meniti jalan menuju Rabbnya..
Janganlah luasnya rahmat dan ampunan Allah menjadikan kita MERASA AMAN dari siksa dan adzab-Nya.
Janganlah kita merasa bahwa segala amalan yang kita kerjakan PASTI DITERIMA oleh-Nya, siapakah yang bisa menjamin itu semua? Adakah garansinya akan hal itu saudaraku.

Ketahuilah saudaraku bahwa ...
"Rusaknya hati adalah karena MERASA AMAN (dari adzab Allah)...."

Saudaraku...
Teruslah merunduk dalam ketertundukan diri, dalam takutnya diri, dalam pengharapan diri akan Rahmat, Ridha dan Ampunan-Nya.

|Mohon maaf lahir dan bathin atas diri yang dzalim ini|
Dari Saudaramu, Beranda Ridho-Mu