twitter
rss

Perkembangan zaman menuntut manusia untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Dalam hal ini penyedian kebutuhan perumahan pada saat ini seseorang mungkin harus melepas gambarannya tentang rumah yang ideal. Rumah dengan halaman yang luas, tata ruang lengkap dan besar mungkin tidak lagi cocok pada saat ini, apalagi bagi masyarakat menengah ke bawah di kota besar.
Harga tanah yang tinggi, bahan bangunan,perabot dan biaya perawatan serta intensitas penggunaan yang tidak memadai menyebabkan seseorang kemudian mengambil keputusan untuk membeli rumah yang lebih praktis. Rumah kecil pada lahan terbatas dengan tata ruang minimal yang masih dapat diterima untuk hidup nyaman.
Rumah pada masa lalu dianggap sebagai pusat kehidupan karena sebagian besar hidup seseorang ada didalamnya, bersama dengan orang tua, serta anak- anak bahkan kadang dengan saudara. Rumah dengan kapasitas tampung keluarga luas serta intensitas penggunaan yang tinggi ini menyebabkan tuntutan akan rumah menjadi besar, terutama dari segi kuantitas.
Dikota kota besar, perkembangan menuju masyarakat industri membawa perubahan pula pada perilaku kehidupan keluarga. Keluarga di kota –kota besar pada saat ini umumnya hanya terdiri atas otang tua dan anak –anak. Tingginya biaya hidup,kesadaran akan biaya pendidikan,rekreasi serta perkembangan kebutuhan menyebabkan keluarga pada saat ini lebih menyukai jumlah anak yang sedikit. Kadang- kadang kedu aorang tua bekerja untuk lebih menunjang perekonomian keluarga atau merupakan bentuk persamaan hak,sementara anak- anak bersekolah. Praktis intensitas kegiatan rumah terutama di siang hari sangat menurun.
Rumah bukan lagi sebagai pusat kehidupan,namun lebih merupakan tempat untuk pulang dan beristirahat setelah bekerja atau sekolah.Tuntutan kuantitas pada saat ini pun menurun, namun pada sisi lain. Tuntutan kualitas berupa kenyamanan menjadi lebih tinggidan kegiatan rekreasi dalam rumah menjadi lebih berkembang. Pada saat keluarga bertamu, rumah diharakan dapat menunjang kulaitas pertemuan keluarga tersebut, sekalipun pada ruuang- ruang yang terbatas.
Rumah –rumah masyarakat menengah ke bawah pada saat ini pada umumnya mempunyai luasan kurang dari 100 m2,dengan luas kapling sampai 200 m2. Rumah dengan luasan diatas 100 m2 sudah dianggap sebagai rumah mewah dimana untuk membangun dan merawatnya memerlukan biaya ekstra yang tidak sedikit.Di sinilah tugas seorang Arsitek Rumah memberikan desain rumah yang sempit menjadi berkesan lebih luas
Tata ruang rumah dapat dibagi menjadi 3 kelompok yakni kelompok ruang public,privat dan servis. Ruang public terdiri dari atas teras depan dan ruang tamu. Ruang privat terdiri atas ruang tidur, ruang makan, dan ruang keluarga. Ruang servis terdiri dari dapur dan kamar mandi. Semakin tinggi kemampuan perekonomian keluarga , tuntutan penyediaan ruang untuk menampung masing- masing kegiatan secara khusus menyebabkan luasan rumah menjadi berkembang, namun disisi lain pertimbangan efisiensi dan keterbatasan ruang memaksa penghuni untuk mancari solusi tata ruang yang simple namun dapat menampung bermacam macam kegiatan yang berlangsung di rumah dengan kualitas yang tetap terjaga.

Sebelum kita melakukan merencanakan membangun,seharusnya kita harus sedikit banyak mengetahui tentang gambar kerja. Kemudian baru ditentukan bahan yang apa dipakai dan macam pekerjaan serta peralatan yang digunakan.Kegunaan gambar kerja adalah pertama kali mengetahui rencana denah awal,baru kemudian detail.
Gambar kerja adalah gambar lanjutan dari uraian gambar Pra Rencana, dan gambar detail dasar dengan skala ( PU = Perbandingan ukuran ) yang lebih besar.Gambar besteks dan bestek merupakan kunci pokok ( tolak ukur ) baik dalam menentukan kualitas dan skop pekerjaan, maupun dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya.
Gambar besteks terdiri dari :
1.Gambar situasi,PU 1 : 200 atau 1 : 500 dari :
- Rencana letak bangunan
- Rencana halaman
- Rencana jalan dan pagar
- Rencana saluran pembuangan air hujan
- Rencana garis batas tanah dan roylen

2.Gambar denah PU 1 : 100
Gambar denah melukiskan gambar tapak (tampang) setinggi ± 1,00 m dari lantai,hingga gambar pintu dan jendela terlihat dengan jelas,sedangkan gambar penerangan atas( Bovenlist ) digambar dengan garis putus- putus. Pada denah juga digambar atap dengan garis putus- putus lebih tebal dan jelas sesuai dengan bentuk atap.
Lantai rumah induk dengan duga( Pell) ditandai dengan ± 0.00. Gambar kolom (tiang) dari beton dibedakan dari pasangan tembok. Semua ukuran arah vertical dari lantai diberi tanda ( + ) dan ukuran dibawah lantai diberi tanda ( – )
3.Gambar potongan PU 1 : 100
Gambar potongan terdiri dari potongan melintang dan membujur menurut keperluan. Untuk menjelaskan letak atau kedudukan suatu kontruksi, pada gambar potongan harus tercantum duga (Peil) dari lantai, misalnya :dasar pondasi,letak tinggi jendela dan pintu,tinggi langit- langit,nok reng/ Murplat.
4.Gambar pandangan PU 1 : 100

Pada gambar pandangan tidak dicantumkan ukuran- ukuran lebar maupun tinggi gambar.Gambar pandangan lengkap dengan dekorasi yang disesuaikan dengan perencanaan.
5.Gambar Rencana Atap PU 1 : 100
Gambar rencana atap menggambarkan bentuk kontruksi rencana atap lengkap dengan kuda- kuda,nok gording, reng balok,dll
6.Gambar kontruksi PU 1 : 50

Gambar kontruksi terdiri dari :- Rencana konstruksi beton
- Rencana konstruksi kayu
- Rencana jalan baja


7.Gambar pelengkap
Gambar pelengkap terdiri dari :- Gambar listrik dari PLN
- Gambar Sanitair
- Gambar saluran pembuang air kotor
- Gambar saluran pembuang air hujan


Demikian sedikit banyak pengetahuan dari gambar kerja,sehingga untuk mendirikan sebuah bangunan diharuskan menggunakan gambar kerja,disamping itu akan mempermudah kita untuk mengarahkan tukang atau mandor, atau bahkan pegangan untuk Kontraktor.
Contoh Gambar kerja 2d atau besteks  adalah :
gambar rumah minimalis

Ruang tidur adalah tempat paling privat di dalam rumah. Di sinilah pemilik rumah melepas kepenatan fisik, pikiran, dan emosi. Itulah sebabnya ruang tidur adalah tempat yang paling sering di desain secara khusus. Prinsip utama sebuah ruang tidur haruslah nyaman dan memberikan ketenangan. Ruang tidur harus memenuhi dua fungsi utamanya yaitu :

- Fungsi fisik, ruang tidur dapat menjadi tempat untuk mengakomodasi segala macam barang dan kegiatan penghuni rumah yang sifatnya sangat privat.

- Fungsi psikologis, ruang tidur diharapkan menjadi tempat yang dapat memberi kenyamanan optimal ketika penghuni benar-benar membutuhkan istirahat.
sas
Oleh sebab itu, desain ruang tidur dirancang dengan menggunakan elemen interior yang menenangkan, misalnya dari segi warna dipilih warna-warna pastel atau warna natural.

Jika rumah anda tergolong mungil dengan luas ruang yang terbatas, ada baiknya mengaplikasikan warna cat cerah atau terang pada ruangan tersebut. Warna-warna yang terang akan memberikan kesan bersih, lapang, dan luas. Namun, yang harus diingat adalah penggunaan warna terang ini sebaiknya pada ruang-ruang public yang secara fungsional diperuntukan sesuatu yang umum, seperti living room, ruang tamu, ruang makan, dan sejenisnya.

J
ika sudah masuk ke ruangan yang lebih pribadi sebaiknya anda bermain dengan warna yang disukai. Contohnya, anda tidak bisa memaksakan untuk mewarnai kamar anda ataupun buah hati dengan warna yang terang karena belum tentu mereka menyukainya.

Namun, pemilihan warna inipun harus diperhatikan dan dipertimbangkan dengan jeli agar tidak berakhir dengan penggunaan warna-warna yang “teduh”- seperti warna ungu, biru muda, hijau, turquoise, silver, dan krem misalnya karena warna-warna teduh akan membuat kemauan belajar anak anda menjadi berkurang.

Dalam seluk beluk masalah bangunan( termasuk juga perumahan),kita sering bingung ditanya tentang luas bangunan tersebut. Nah bagi yang belum mengerti termasuk juga yang tidak mau ambil pusing, lebih suka menyerah perhitungan ini ke orang lain yang dianggap ahli.
Masalahnya bukan hanya sampai disitu kemudia selesai. Yakinkan anda,luas bangunan atau rumah yang mereak hitung itu benar????? Kalau kurang ataupun lebih, tentu semua ada konsekuensinya.Apalagi hal ini akan berkaitan dengan kepentingan kita, seperti pada saat membayar pajak bumu dan bangunan ( PBB )
BATAS FISIK.
Sebidang tanah selain memeliki batas- batas daerah yang boleh dan tidak boleh dibangun( Garis Sempadan Bangunan/ GSB ) juga mempunyai ketentuan lain dari keberadaan lokasi tanah tsb. Misalnya apakah letaknya di tengah kota,pinggir kota, pedusunan, disekitar jalan raya,dll. Semua telah ditentukan harus memiliki perbandingan luas bangunan dan halamannya yang berbeda- beda.
Kalau kita mengenal ketentuan KDB ( Koefisien Dasar Bangunan) misalnya 60 % ,maka sebetulnya kita mempunyai bagunan yang dijinkan untuk dibangun adalah ± 60 % dari luas bangunan kita. Karena yang 40 % harus berupa halama yang terbuka.Itu bagunannya tidak bertingkat.
Jadi tidak benar kalau kita seenaknya bisa mengisi seluruhn bagunan tanah yang kita kurangi dengan batas GSB. Kita masih harus memenuhi ketentuan lain yakni KDB yang diijinkan untuk daerah lain.
Nah,untuk mengetahui apakah luas rumah kta memenuhi KDB atau tidak,kita perlu tahu bagaimana menghitung luas banguan kita.

KETENTUAN BANGUNAN
Rumah atau bangunan yang kita miliki pasti memiliki batas – batas fisik yang mudah di kenali sebagai batas luas.Tapi perlu dipahami bahwa semua bagian ruang yang mempunyai perkerasanlantai itu didak sama perhitungan luasnya. Misalnya luas sebuah ruang tidur ukuran 3 X 4 m2 tidak dihitung sama dengan sebuah teras yang berukuran 3 X 4 m2.walaupun secara matematik keduanya mempunyai luas arel yang sama,yaitu 12 m2.
Demikian juga apabila kita memiliki ruang- ruang lain yang sejeni teras tadi,seperti balkon, selasar, atau mungkin mesanin.
Kita ambil contoh dibeberapa kota besar,seperti Jakarta,Surabaya dan kota lainnya.Kota ini mempunyai ketentuan tentang cara menghitung luas bangunan. Beberapa hal yang juga mungkin setiap pemilik bangunan harus tahu diantaranya, adalah sebagai berikut:
1. Dalam menghitung jumlah luas lantai suatu ruangan,perhitungannya dilakukan sampai batas dinding terluar.Tentunya bila ada ruang atau lebih yang berhimpitan dan dibatasi dindingm,maka perhitungannya adalah dari as ( tengah- tengah) dinding sampai dinding berikutnya.
2. Ruangan tertutup atap yang dindingnya lebih tinggi dari 1,20 m2 dari lantai atas,dihitung penuh ( 100 % ). Misal ruang ukuran tersebut 3 X 4 m2,maka luas adalah 12 m2. Apabila dinding pembatas ruang tadi tingginya kurang dari 1,20 m2,maka luas ruang itu hanya diperhitungkan separuhnya. Semua itu diperkenankan dari KDB yang ditentuakn oleh daerah tsb.
3. Overstek seperti balkon dengan dinding pagar tidak tinggi lebih dari 1,20 m2,tidak diperhitungkan luasnya.
4. Teras beratap dengan sebagian dindingnya memiliki ketinggian  lebih dari 1,20 m2 ,diperhitungkan 60 % Ruang bawah tanah, luas tanahnya dihitung 100 %
Begitukah dengan memahami cara menghitung luas lantai bangunan seperti di atas,pasti akan banyak bermanfaat bagi kita. Minimal mereka yang baru akan membuat rumah atau menambah ruang- ruang perluasan. Anda tidak ragu lagi menjawab penawaran pemborong bangunan yang menawarkan dengan harga sekian untuk tiap meter persegi.
Demikian pula dengan hal- hal lain yang harganya dikaitkan dengan laus bangunan.Karena luas rumah anda yang sebenarnya,adalah luas yang diperhitungkan dengan ketentuan tadi, bukan total apa yang terlihat mata.