Entri ini dipublikasikan pada 24 November 2012, dalam topik Lain-lain dan kaitkata allah swt, anak muda, bukhary, hari kiamat, pemimpin yang adil. Bookmark permalinknya. Tinggalkan Komentar
Hadits ini menjelaskan bahwa pada hari kiamat ada tujuh tipe atau
golongan manusia yang akan mendapatkan perlindungan Allah swt., yaitu :
1. Pemimpin yang adil
Menjadi pemimpin yang adil itu tidaklah mudah, butuh pengorbanan
pikiran, perasaan, harta, bahkan jiwa. Dalam ajaran Islam, kepemimpinan
bukanlah fasilitas namun amanah. Kalau kita menganggap kepemimpinan atau
jabatan itu sebagai fasilitas, kemungkinan besar kita akan memanfaatkan
kepemimpinan itu sebagai sarana memperkaya diri tanpa menghiraukan
aspek halal atau haram.
Sebaliknya, kalau kita menganggap kepemimpinan atau jabatan itu
sebagai amanah, kita akan melaksanakan kepemimpinan itu dengan penuh
kejujuran dan tanggung jawab. Nah, untuk melaksanakan kepemimpinan
dengan cara yang amanah itu tidaklah mudah, Karena itu logis kalau kita
menjadi pemimpin yang adil, Allah akan memberi perlindungan di akhirat
kelak.
2. Anak muda yang saleh
Masa muda adalah masa keemasan karena kondisi fisik masih prima.
Namun diakui bahwa ujian pada masa muda itu sangat beragam dan dahsyat.
Oleh sebab itu, apabila ada anak muda yang mampu melewati masa
keemasannya dengan taqarrub (mendekatkan) diri kepada-Nya, menjauhkan
diri dari berbagai kemaksiatan, serta mampu mengendalikan nafsu
syahwatnya, Allah akan memberikan perlindungan-Nya pada hari kiamat. Ini
merupakan imbalan dan penghargaan yang Allah berikan kepada anak-anak
muda yang saleh.
3. Orang yang hatinya terikat pada mesjid
Kalimat “seseorang yang hatinya senantiasa dipertautkan dengan mesjid”
seperti yang disebutkan hadits di atas, paling tidak menunjukkan dua
pengertian. Pengertian pertama, orang-orang yang kapan dan di manapun
berada selalu ingin memakmurkan tempat ibadah. Pengertian kedua,
orang-orang yang tidak pernah melalaikan ibadah di tengah kesibukan
apapun yang dijalaninya.
4. Bersahabat karena Allah
Poin ini terambil dari kalimat “dua orang yang saling mencintai karena Allah, yakni keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah”.
Bersahabat karena Allah swt. maksudnya kita mencintai seseorang atau
membencinya bukan karena faktor harta, kedudukan, atau hal-hal lain yang
bersifat material, namun murni semata-mata karena Allah swt.
Kalau sahabat kita berbuat baik, kita mendukungnya, dan kalau berbuat
salah kita mengingatkannya, bahkan kita berani meninggalkannya kalau
sekiranya sahabat tersebut akan menjerumuskan kita pada gelimang dosa
dan maksiat. Inilah yang dimaksud dengan persahabatan karena Allah.
5. Mampu menghadapi godaan lawan jenis “
Seorang laki-laki yang ketika dirayu oleh seorang wanita
bangsawan lagi rupawan lalu ia menjawab: “Sungguh aku takut kepada
Allah.” Kalimat ini menggambarkan bahwa kalau kita mampu menghadapi
godaan syahwat dari lawan jenis, maka kita akan mendapatkan
perlindungan Allah di hari kiamat.
Di sini digambarkan seorang laki-laki yang digoda wanita bangsawan
nan rupawan tapi dia menolak ajakannya bukan karena tidak selera kepada
wanita itu, namun karena takut kepada Allah. Jadi, rasa takut kepada
Allahlah yang menjadi benteng laki-laki tersebut, sehingga tidak
terjerembab pada perbuatan maksiat. Karena itu Allah memberikan
penghargaan pada hari kiamat dengan memberikan pertolongan-Nya. Di sini
diumpamakan laki-laki yang digoda wanita, namun sangat mungkin wanita
pun digoda laki-laki.
6. Ihklas dalam beramal “
Seseorang yang mengeluarkan sedekah lantas disembunyikannya
sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat tangan
kanannya.” Ini gambaran keihlasan dalam beramal. Saking ihklasnya
dalam beramal sampai-sampai tangan kiri pun tidak tahu apa yang
diinfakkan atau disumbangkan oleh tangan kanannya. Pertanyaannya,
bolehkah kita bersedekah sambil diketahui orang lain, bahkan nama kita
dipampang di koran?
Boleh saja, asalkan benar-benar kita niatkan karena Allah swt., bukan karena cari popularitas. Perhatikan ayat berikut, ” Jika
kamu menampakkan sedekahmu, maka itu baik sekali. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka
menyembunyikannya itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan
dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang
kamu kerjakan.” (Q.S.Al-Baqarah 2: 271)
7. Zikir kepada Allah dengan khusyu “”
Seseorang berzikir kepada Allah di tempat yang sunyi, kemudian ia mencucurkan air mata. ”Zikir
artinya mengingat Allah. Kalau seseorang berdo’a dengan khusyu hingga
tak terasa air mata menetes karena sangat nikmat berzikir dan munajat
kepada-Nya, maka Allah akan memberikan pertolongan kepadanya pada hari
kiamat kelak.
Wallahualam bishshawab.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)