Ini kisah nyata dari Amerika (USA) sekitar tahun 2006. Pengalaman nyata seorang muslimah asal Asia yang mengenakan jilbab.
Suatu hari wanita ini berjalan pulang dari bekerja dan agak kemalaman. Suasana jalan setapak sepi. Ia melewati jalan pintas.
Di ujung jalan pintas itu, dia melihat ada sosok pria bule. Ia
menyangka pria itu seorang warga Amerika. Tapi perasaan wanita ini agak
was-was karena sekilas raut pria itu agak mencurigakan seolah ingin
mengganggunya. Dia berusaha tetap tenang dan membaca kalimah Allah.
Kemudian dia lanjutkan dengan terus membaca Ayat Kursi berulang-ulang
seraya sungguh-sungguh memohon perlindungan Allah swt. Meski tidak
mempercepat langkahnya, ketika ia melintas di depan pria berkulit putih
itu, ia tetap berdoa. Sekilas ia melirik ke arah pria itu. Orang itu
asik dengan rokoknya, dan seolah tidak mempedulikannya.
* * * * *
Keesokan harinya, wanita itu melihat berita kriminal, seorang wanita
melintas di jalan yang sama dengan jalan yang ia lintasi semalam. Dan
wanita itu melaporkan pelecehan seksual yang dialaminya di lorong gelap
itu. Karena begitu ketakutan, ia tidak melihat jelas pelaku yang katanya
sudah berada di lorong itu ketika perempuan korban ini melintas jalan
pintas tersebut.
Hati muslimah ini pun tergerak karena wanita
tadi melintas jalan pintas itu hanya beberapa menit setelah ia melintas
di sana. Dalam berita itu dikabarkan wanita itu tidak bisa
mengidentifikasi pelaku dari kotak kaca, dari beberapa orang yang
dicurigai polisi.
Muslimah ini pun memberanikan diri datang ke
kantor polisi, dan memberitahukan bahwa rasanya ia bisa mengenali sosok
pelaku pelecehan kepada wanita tersebut, karena ia menggunakan jalan
yang sama sesaat sebelum wanita tadi melintas.
Melalui kamera
rahasia, akhirnya muslimah ini pun bisa menunjuk salah seorang yang
diduga sebagai pelaku. Ia yakin bahwa pelakunya adalah pria yang ada di
lorong itu dan mengacuhkannya sambil terus merokok.
Melalui
interogasi polisi akhirnya orang yang diyakini oleh muslimah tadi
mengakui perbuatannya. Tergerak oleh rasa ingin tahu, muslimah ini
menemui pelaku tadi dan didampingi oleh polisi.
MUSLIMAH :
“Apa Anda melihat saya? Saya juga melewati jalan itu beberapa menit
sebelum wanita yang kau perkosa itu? Mengapa Anda hanya mengganggunya,
tapi tidak mengganggu saya? Mengapa Anda tidak berbuat apa-apa padahal
waktu itu saya sendirian?”
PENJAHAT : “Tentu saja saya
melihatmu malam tadi. Anda berada di sana malam tadi beberapa menit
sebelum wanita itu. Saya tidak berani mengganggu Anda. Aku melihat ada
dua orang tinggi besar di belakang Anda pada waktu itu. Satu di sisi
kiri dan satu di sisi kanan Anda.”
Muslimah itu tidak bisa
melanjutkan kata-katanya. Hatinya penuh syukur dan terus mengucap
syukur. Dengkulnya bergetar mendengar penjelasan pelaku kejahatan itu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)