Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Bertahun-tahun yang lalu hingga
sekitar beberapa bulan yang lalu, terus terang saya menjadi seorang yang
merasa kehidupan dunia ini datar-datar saja, tidak ada yang istimewa
dan layak disyukuri. Bagi saya saat tidurlah suatu kebahagiaan terindah.
Entahlah, saya begitu menyesal atas apa yang saya miliki,
istri, pekerjaan, kehidupan, kemampuan serta fisik yang saya miliki
sepertinya tidak sesuai harapan. Saya selalu merasa menjadi orang yang
KEKURANGAN di dunia ini. Semakin kuat saya berusaha untuk merubah
keadaan, yang saya terima adalah semakin banyak kekecewaan.
Saya tidak tahu harus memulai dari mana, hingga suatu saat seorang
sahabat memberikan suatu nasehat yang sungguh luar biasa dan memberikan
suatu gambaran utuh tentang sebuah arti syukur dalam kehidupan. Di suatu
tempat aku dan sahabatku berbincang-bincang :
Ya... Aku
mengerti apa yang kau alami, tidak hanya kamu akupun sendiri pernah
mengalami dan mungkin banyak orang lainnya, sekarang aku akan ambil satu
kertas putih kosong dan aku tunjukkan padamu, apa yang kamu lihat? Ucap
sahabatku.
Aku tidak melihat apa-apa semuanya putih, jawabku lirih.
Sambil mengambil spidol hitam dan membuat satu titik ditengah
kertasnya, sahabatku berkata "Nah... sekarang aku telah beri sebuah
titik hitam diatas kertas itu, sekarang gambar apa yang kamu lihat?"
"Aku melihat satu titik hitam", jawabku cepat.
"Pastikan lagi !", timpal sahabatku.
"Titik hitam", jawabku dengan yakin.
"Sekarang aku tahu penyebab masalahmu. Kenapa engkau hanya melihat
satu titik hitam saja dari kertas tadi? cobalah rubah sudut pandangmu,
menurutku yang kulihat bukan titik hitam tapi tetap sebuah kertas putih
meski ada satu noda didalamnya, aku melihat lebih banyak warna putih
dari kertas tersebut sedangkan kenapa engkau hanya melihat hitamnya saja
dan itu pun hanya setitik ?". Jawab sahabatku dengan lantang,
"Sekarang mengertikah kamu?, Dalam hidup, bahagia atau tidaknya hidupmu
tergantung dari sudut pandangmu memandang hidup itu sendiri, jika
engkau selalu melihat titik hitam tadi yang bisa diartikan kekecewaan,
kekurangan dan keburukan dalam hidup maka hal-hal itulah yang akan
selalu hinggap dan menemani dalam hidupmu".
"Cobalah fahami,
bukankah disekelilingmu penuh dengan warna putih, yang artinya begitu
banyak anugerah yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kamu, kamu masih
bisa melihat, mendengar, membaca, berjalan, fisik yang utuh dan sehat,
anak yang lucu-lucu dan begitu banyak kebaikan dari istrimu daripada
kekurangannya, berapa banyak suami-suami yang kehilangan istrinya? Juga
begitu banyak kebaikan dari pekerjaanmu dilain sisi banyak orang yang
antri dan menderita karena mencari pekerjaan.
Begitu banyak
orang yang lebih miskin bahkan lebih kekurangan daripada kamu, kamu
masih memiliki rumah untuk berteduh, aset sebagai simpananmu di hari
tua, tabungan, asuransi dan teman-teman yang baik yang selalu
mendukungmu. Kenapa engkau selalu melihat sebuah titik hitam saja dalam
hidupmu?" dan juga.
Itulah kamu, betapa mudahnya melihat
keburukan orang lain, padahal begitu banyak hal baik yang telah
diberikan orang lain kepada kamu.
Itulah kamu, betapa mudahnya
melihat kesalahan dan kekurangan orang lain, sedangkan kamu lupa
kelemahan dan kekurangan diri kamu...
Itulah kamu, betapa
mudahnya kamu menyalahkan dan mengingkari-Nya atas kesusahan hidupmu,
padahal begitu besar anugerah dan karunia yang telah diberikan oleh-Nya
dalam hidupmu.
Itulah kamu betapa mudahnya menyesali hidup kamu padahal banyak kebahagiaan telah diciptakan untuk kamu dan menanti kamu
"Mengapa kamu hanya melihat satu titik hitam pada kertas ini? PADAHAL
SEBAGIAN KERTAS INI BERWARNA PUTIH?, sekarang mengetikah engkau?", ucap
sahabatku sambil pergi (entah ke mana).
"Ya aku mengerti", ucapku lirih.
Kertas itu aku ambil, aku buatkan satu pigora indah dan aku gantung di
dinding rumahku. Bukan untuk SESEMBAHAN bagiku tapi sebagai PENGINGAT
di kala lupa, ... lupa ... bahwa begitu banyak warna putih di hidupku
daripada sebuah titik hitam.
Sejak itu aku mencintai HIDUP
ini. Bisa Hidup adalah suatu anugerah yang paling besar yang diberikan
kepada kita oleh Perekayasa Agung ... Aku tidak akan menyia-nyiakannya
...!
... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)