“ maula yashooliwasaalimdaiman Abadan"
“ ‘ala habibika khoiri kholqikullihimi ”
“ huwal khabibulladzi turja syaffa'atuhu"
“likullihaulimminal ahwalikullihimi”
sayup-sayup terdengar suara sholawaat burdah memecah keheningan malam yang hampir usai. Di sudut lain, seorang gadis tengah merintih, merajuk manja kepada sang Rabb-Nya.
Zahida itulah namanya, gadis cerdas yang banyak menuai prestasi sekaligus seorang hafidzoh, dengan kulit putih langsat, bulu mata yang lentik juga hidung mancung membuatnya terlihat seperti keturunan bangsa arab. Sehingga ia sangat terkenal seantero bumi pesantrennya.
" ya tuhanku, ku pasrahkan semua urusanku pada-Mu, jadikan aku hamba-Mu yang selalu ikhlas dengan semua ketetapan-Mu”. Ia akhiri munajat malam itu dengan tangis tersedeu-sedu. Dalam doanya, ia selalu meminta keikhlasan hati untuk menuruti titah sang kyai-nya.
*****************************
sore itu,
“alkhobitsatulil khobitsi nawal khobitsuna lil khobitsaat, watthoyyibatu litthoyyibina watthoyibina lil thoyyibat. Ulaika lahum maghfirotun wariqun karim”
berulang ulang zahida membaca ayat ini, karena ia sangat menyukai bahkan hingga membuatnya menangis tatkala mengingat- ingat makananya.
“ perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan yang keji (pula), dan wanita yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang bak untuk perempuan yang baik, mereka itu yang mendapatkan ampun dan rezeki yang mulia”. betapa Allah sangat maha adil dalam mengatur dunia ini hingga masalah pemantasan lakilaki dan perempuan pun Allah mengatur dengan sangat adil dan indah.(gumam zahida dalam hati)
tiba-tiba,
“ kak zahida, di panggil
abah tuh, suruh ke
ndalemnya!!!” suara Rara yang ngos-ngosan membuatnya kaget.
“ha?? Ada apa rara? Kok tumben sekali
abah manggil kak zahida?” Tanya zahida
“ya..mana Rara tau kak, udah deh cepet sana!
Abah nungguin lho!”
Dengan langkah cepat zahida menyusuri koridor asramanya menuju rumah bercat hijau dengan taman bunga yang membuat rumah itu asri dan nyaman yang tak lain adalah rumah kyai nur, guru besar zahida.
*************************
“ assalamualaikum
bah” suara gemetar zahida mengagetkan kyainya.
“waalaikumsalam, oh zahida! Silahkan duduk” perintah kyainya.
segera zahida duduk dan “
punten bah, ada apa kok manggil zahida?" tanya zahida.
“ begini zahida, kamu tau kan ust. Faruq tangan kanan abah itu??” tanya kyainya.
“
inggih bah, zahida tau”
“ begini zahida,
abah rasa sudah cukup ust.Faruq mengabdikan diri pada abah, sekarang suda saatnya ust,. Faruq menyempurnakan separuh agamanya, beliau menyerahakan semua pada abah dan setelah abah memikirkan yang pantas untuk bersanding dengan ust faruq ialah kamu zahida.” Papar kyainya.
“duarr,,!!! serasa di serang boomerang hati zahida, ia diam tidak bisa menjawab dalam kebingungannya, sejenak ia mengingat-ingat wajah ust. Faruq, yang membuatnya semakin ingin menangis.
“ zahida, bagaimana? Kamu mau kan melaksanakan keinginan abah?”
suara kyainya membuyarkan lamunan zahida, namun tetap saja ia tak bisa menjawab, diam seribu bahasa. Ah zahida! Ia linglung tak karuan
“ ya sudah zahida, abah beri kamu waktu 3hari untuk memikirkannya, dan segaralah sholat istikharah meminta petunjuk kepada Allah, sekarang, kamu boleh kembali ke kamar-mu.”
“baik abah, assalamualaikum”
“waalaikumsalam” jawab kainya.
*****************************
Dengan langkah gontai dan menahan tangis ia langkahkan kaki menuju kamarnya, rasanya ia ingin menjerit sekeras-kerasnya tanda tak terima dengan semua titah kyainya. namun ia sadar, kyai adalah guru besarnya, dan zahida ingin selalu mendapat ridhonya.
setelah kejadian itu, zahida selalu kelihatan murung, hingga semua teman-temannya heran dengan perubahan sikapnya. Ia sebenarnya ingin meyimpan cerita ini, agar tidak ada yang tahu selain ia dan sang maha mengetahui, namun ia tak tahan ingin menumpahkan segala kebingungannya kepada seseorang yang bisa menjaga rahasianya. Hingga di masjid sore itu,
“ Zahida, kamu kenapa sih? 2 hari ini kamu kok kelihatan murung sekali, ada masalah apa Zahida? ceritakan saja padaku, insyaa’ allah aku bisa menjaga rahasiamu.” Kata Rimah.
tiba-tiba Zahida menumpahkan tangisnya di bahu rima , membuat rima kaget den prihatin kepada temannya.
“ Zahida, ada apa? Kamu cerita ke aku apa sebenarnya yang terjadi”
kemudian zahida berfikir, mungkin Rimah adalah utusan Allah yang di kirimkan untuk mendengar semua ceritanya, “ Rimah, 2hr yang lalu aku di panggil sama
abah,
abah bilang kalau beliau ingin menjodohkan aku dengan ust. Faruq tangan kananannya abah itu. Aku bingung Rima, aku tak mau secepat ini menikah, aku masih ingin melanjutkan belajar hingga aku menjadi sarjana,
abah memberiku waktu hingga besok untuk menjawabnya dan lagi Ust. Faruq,,, kamu tahu kan rima bagaimana keadaan dia Rima? ” isak tangis Zahida semakin menjadi.
Rima turut menangis mendengar cerita sahabatnya itu, dan ia tak menyangka kalau ini akan terjadi , dan kenapa harus Ust. Faruq yang
Abah jodohkan dengan Zahida yang mempunyai sejuta pesona ini, hingga ia bingung harus bagaimana. “zahida, apa kamu sudah sholat istikharah” tanya Rima.
“sudah Rima” jawab zahida.
“terus, bagaimana hasilnya?” Tanya rima
“ aku bermimpi menemukan burung cendrawasih yang indah bulu-bulunya, ia terbang dengan sangat cepat Rima”
“zahida, mungkin itu pertanda baik. Kamu harus memikirkan baik-baik dalam mengambil keputusan , karena hal ini juga bersangkutan dengan hati
abah, beliau sendiri yang mengkhitbahmu untuk ust. Faruq. Ust faruq, dia sangat pintar zahida, dia juga dekat dengan keluarga
abah hingga di anggap seperti anak sendiri, memang, dari segi fisik ust. Faruq mempunyai kekurangan, namun dia sangat pintar, dan sholeh zahida. kamu harus memikirkan dengan baik-baik lagi ya” kata Rara, sambil menepuk- nepuk pundak temannya, berharap agar ia segera tenang.
“iya Rima, aku juga berusaha untuk memikirkan yang terbaik, tapi itu semua malah membuat aku tak ikhlas rasanya Rima.” Jawab Zahida, sambil menangis tersedu.
segera Rima memeluk erat sahabatnya itu dan ” zahida, menurut aku, fisik bukanlah masalah. Karena semua itu akan terlihat indah jika ia memiliki ilmu dan kesholehan.sekali lagi,
abahmemberi penghormatan kepada kamu dengan mengkhitbahmu langsung untuk Ust. Faruq zahida, belajar tetap bisa di lakukan meskipun kamu sudah menikah, apalagi Ust faruq sangat pintar, pasti ia akan selalu membimbingmu zahida”.
kini zahida diam, ia berhenti menangis setelah mendengarkan penjelasan sahabatnya itu, dan kini ia sudah tau keputusan yang akan ia ambil, Ah Rima! Kau selalu saja begitu, selalu membuat aku sadar dari kesalahan, selalu bisa memberiku solusi dari setiap permasalahanku, kau dewasa sekali Rima(gumam zahida dalam hati)
“bagaimana zahida?” Tanya rima.
segera zahida melepas pelukan sahabatnya dan menjawab "baik Rima, aku akan menerima permintaan abah, karena aku ingin menjadi murid yang taat kepada guru dan mendapat Ridhonya.terima kasih Rima, telah menyadarkan aku, bahwa Ust.faruq memang indah dengan ilmu dan kesholehannya, sehingga menutupi semua kekurangannya.
dua sahabat itu kemudian saling memeluk, sangat erat!.
************************
Keesokan paginya, dengan langkah yang mantab zahida menemui kyainya di
ndalem.
“ assalamualaikum abah”
“ waalaikumsalam zahida” jawab kyainya.
“ setelah zahida fikirkan dan sholat istikharah, zahida mau menerima khitbah abah untuk Ust. Faruq” jelas Zahida.
“ alkhamdulillah,
abah sangat senang mendengarnya zahida,
abah memilihmu karena tahu kalau kamu wanita sholikhah, cerdas yang mampu menjaga hati dan dirimu dari perbuatan keji dan mungkar,dan Ust. Faruq pun seperti itu zahida, ia sangat cerdas, dia juga mampu menjaga hati juga dirinya dari perbuatan keji dan mungkar dan kalian berdua memang pantas di sandingkan zahida” tutur kyainya.
Zahida hanya bisa diam tersedu-sedu mendengar penjelasan kyainya. kini ia sadar, benar-benar sadar!.
kyainya masuk ke dalam kamar dan kembali dengan membawa foto”Zahida, apakah kamu tahu laki-laki yang ada dalam foto ini siapa?” Tanya kyainya sembari menyodorkan foto itu agar Zahida mengamatinya.
Zahida mengambil foto itu dan segera mengamati foto itu. laki-laki di foto itu sangat tampan dengan alis tebal, jambang tipis serta panjang, bola mata coklat, bulu mata lentik serta hidung mancung. namun, “tidak tahu
abah” jawab zahida dengan menggelengkan kepala.
“itu Ust. Faruq zahida, dulu ia terlihat sangat tampan, sebelum hal itu terjadi” suara
abahmenjadi serak, dan beliau kini terdiam.
“ kejadian apa
abah?” Tanya zahida penasaran.
“dulu, sebelum santri
abah banyak, dan rumah
abah hanya gubuk reot dari anyaman bambu, pernah terjadi kebakaran. saat itu nyai membakar sampah setelah menyapu di halaman belakang rumah yang saat itu belum luas. Namun nahas, saat itu api bertambah besar dan merambat membakar gubuk reot
abah , api melahap dengan begitu cepat. Saat itu, tidak ada santri yang tahu kecuali Ust. Faruq, saat melihat api ia sangat kebingungan karena saat itu liburan dan santri
abah semuanya pulang, kemudian dengan cepat Ust. Faruq masuk menolong abah dan nyai, setelah membopong abah keluar, Ust.faruq masuk lagi ke dalam rumah untuk menyelamatkan nyai padahal saat itu api sudah sangat besar. dan nahas, saat itu ada bongkahan api yang mengenai wajah Ust. Faruq, dan nyai pun meninggal dunia karena serangan jantungnya kambuh sesaat melihat api.
abah sangat merasa bersalah kepada Ust. Faruq zahida, karena menolong abah kini wajahnya menjadi cacat. mulai saat itu
abah berjanji akan menganggap Ust. Faruq seperti anak abah sendiri karena memang kenyataannya Ust. Faruq adalah yatim piatu.
Zahida semakin tersedu-sedu mendengar cerita kyainya. Ah ust. Faruq!! betapa mulianya hatimui, mugkin memang kau lah yang terbaik untukku, meskipun kini wajahmu jauh dari tampan, tapi memang kaulah yang terbaik.( gumam zahida dalam hati) dan kini zahida sudah benar-benar terbuka hatinya.
*************************
Setelah mendengar cerita kyainya Zahida semakin mantab untuk menerima khitbah kyainya untuk Ust.faruq, dan
abah pun juga menjelaskan bahwa Ust. faruq juga bersedia di jodohkan dengan Zahida. hingga telah di tetapkan bahwa akad nikah mereka berdua akan di laksanakan setelah Zahida di wisuda SLTA.
menjelang ujian Unas hari-hari Zahida semakin sibuk, hingga suatu hari tiba-tiba ia menemukan sepucuk surat di dalam laci meja sekolahnya yang berisi.
"Assalamualaikum zahida, semoga rahmat Allah selalu terlimpah di setiap langkahmu, amin.siapa orang yang tak mau bidadari, walaupun itu bidadari bumi.siapa yang tak mau untuk selalu menjaga diri, agar bisa mendapatkan sang bidadari.Zahida, maafkan saya, jikalau permintaan abah membuatmu sedih dan murung. sungguh, semuanya ku muarakan pada sang ilahi, agar Ia mengatur semuanya. jikalau Zahida keberatan menerima saya, silahkan Zahida memutuskan yang terbaik untuk Zahida. karena saya sadar, saya hanya manusia yang tak sempurna.Zahida, tetaplah konsentrasi dengan ujian, semoga hasil memuaskan kau dapatkan.amin, sekali lagi, maafkan semua kesalahan saya.wassalam."
Habibi umar faruq.
ah Ust. faruq, kau sangat soleh dan pintar hingga semua kekuranganmu tak terlihat di mataku, aku insyaa' allah sudah ikhlas menerima semua titah
abah, dan mari kita niatkan semua untuk menyenangkan hati guru, agar semuanya tersa mudah dan indah.aamiin.
*
abah = Sebutan untuk kyai.
*
ndalem = Rumah