Rumah pada masa lalu dianggap sebagai pusat kehidupan karena sebagian besar hidup seseorang ada didalamnya, bersama dengan orang tua, serta anak- anak bahkan kadang dengan saudara. Rumah dengan kapasitas tampung keluarga luas serta intensitas penggunaan yang tinggi ini menyebabkan tuntutan akan rumah menjadi besar, terutama dari segi kuantitas.
Dikota kota besar, perkembangan menuju masyarakat industri membawa perubahan pula pada perilaku kehidupan keluarga. Keluarga di kota –kota besar pada saat ini umumnya hanya terdiri atas otang tua dan anak –anak. Tingginya biaya hidup,kesadaran akan biaya pendidikan,rekreasi serta perkembangan kebutuhan menyebabkan keluarga pada saat ini lebih menyukai jumlah anak yang sedikit. Kadang- kadang kedu aorang tua bekerja untuk lebih menunjang perekonomian keluarga atau merupakan bentuk persamaan hak,sementara anak- anak bersekolah. Praktis intensitas kegiatan rumah terutama di siang hari sangat menurun.
Rumah bukan lagi sebagai pusat kehidupan,namun lebih merupakan tempat untuk pulang dan beristirahat setelah bekerja atau sekolah.Tuntutan kuantitas pada saat ini pun menurun, namun pada sisi lain. Tuntutan kualitas berupa kenyamanan menjadi lebih tinggidan kegiatan rekreasi dalam rumah menjadi lebih berkembang. Pada saat keluarga bertamu, rumah diharakan dapat menunjang kulaitas pertemuan keluarga tersebut, sekalipun pada ruuang- ruang yang terbatas.
Rumah –rumah masyarakat menengah ke bawah pada saat ini pada umumnya mempunyai luasan kurang dari 100 m2,dengan luas kapling sampai 200 m2. Rumah dengan luasan diatas 100 m2 sudah dianggap sebagai rumah mewah dimana untuk membangun dan merawatnya memerlukan biaya ekstra yang tidak sedikit.Di sinilah tugas seorang Arsitek Rumah memberikan desain rumah yang sempit menjadi berkesan lebih luas
Tata ruang rumah dapat dibagi menjadi 3 kelompok yakni kelompok ruang public,privat dan servis. Ruang public terdiri dari atas teras depan dan ruang tamu. Ruang privat terdiri atas ruang tidur, ruang makan, dan ruang keluarga. Ruang servis terdiri dari dapur dan kamar mandi. Semakin tinggi kemampuan perekonomian keluarga , tuntutan penyediaan ruang untuk menampung masing- masing kegiatan secara khusus menyebabkan luasan rumah menjadi berkembang, namun disisi lain pertimbangan efisiensi dan keterbatasan ruang memaksa penghuni untuk mancari solusi tata ruang yang simple namun dapat menampung bermacam macam kegiatan yang berlangsung di rumah dengan kualitas yang tetap terjaga.