twitter
rss

Sample Image
Tumbuh kembang anak mencakup dua hal yaitu perkembangan dan pertumbuhannya. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah dan ukuran yang bisa diukur dengan ukuran berat dan ukuran panjang.
Sedangkan perkembangan mencakup bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, antara lain emosi anak, intelegensi, serta tingkah laku dan sosial, sebagai hasil interaksi faktor genetik (bawaan) dengan faktor lingkungan—yang juga mempengaruhi tumbuh kembang anak sejak dilahirkan.

MANFAAT BERMAIN
Untuk tumbuh dan berkembang, anak perlu bermain. Bermain membuat anak mendapatkan stimulus guna mengembangkan potensi kecerdasannya. Fungsi bermain, pertama, untuk perkembangan sensorik dan motorik. Perkembangan sensori motorik ini didukung oleh keterampilan motorik kasar dan halus, seperti stimulus visual, pendengaran, taktil (sentuhan), dan kinestetik (gerak).
Stimulus visual merupakan stimulasi awal yang penting pada tahap permulaan perkembangan. Anak akan meningkatkan perhatian pada lingkungan sekitar melalui penglihatan. Maka, orangtua disarankan memberikan anak mainan warna-warni di usia 3 bulan pertamanya.
Stimulasi pendengaran penting untuk perkembangan bahasa terutama pada tahun pertama kehidupan. Sedangkan stimulus taktil diberikan dengan memberikan perhatian dan kasih sayang serta sentuhan yang menimbulkan rasa aman dan percaya diri pada anak sehingga lebih responsif. Stimulasi kinestetik akan membantu anak untuk mengenal lingkungan yang berbeda.
Kedua, perkembangan intelektual, yaitu memberikan sumber yang beraneka ragam untuk pembelajaran. Eksplorasi dan manipulasi bentuk, ukuran, tekstur, warna, pengalaman dengan angka dan konsep abstrak. Orangtua memperluas keterampilan berbahasa yang akan melatih meningkatkan daya ingat anak dalam upaya meningkatkan memori terhadap hal-hal yang didapat. Pada akhirnya, anak memahami dunia, dan dapat membedakan fantasi dan realita.
Ketiga, perkembangan sosialisasi dan moral. Ini bermula sejak bayi menunjukkan ketertarikan dan kesenangan terhadap orang lain, terutama ibu.
Bermain juga dapat mengembembangkan Dengan bermain, anak dapat mengembangkan dan memperluas sosialisasi, serta belajar mengatasi persoalan terkait nilai moral dan etika.
Pada tahun pertama, anak hanya mengamati objek di sekitarnya. Di usia 2-3 tahun, anak suka bermain peran seperti peran ayah, ibu, dokter, polisi, dan lain-lain. Sedangkan usia pra-sekolah, anak lebih banyak bermain dengan kelompok sebayanya.
Keempat, kreativitas, anak belajar berkreasi, bereksperimen dan mencoba ide-idenya. Kelima, memahami diri sendiri dan menyadari bahwa ia berbeda dengan orang lain.
Keenam, terapi. Bermain akan membantu anak mengekspresikan emosi serta dapat mengurangi tekanan dari lingkungan.
Manfaat lain dari bermain adalah anak juga akan mengembangkan kecerdasan yang dimilikinya. Gardner mengelompokkan kecerdasan menjadi 8 kelompok yang dikenal dengan multiple intelegence atau kecerdasan majemuk.
Kecerdasan bahasa, kemampuan anak menggunakan kata-kalimat secara efektif, lisan dan tulisan. Kecerdasan logika-matematika, mampu melakukan eksperimen, hipotesa, serta hitungan secara efektif. Memahami informasi dalam bentuk gambar dan ruang adalah bagian kecerdasan visual-spasial, sementara kemampuan mengekspresikan ide dan perasaan lewat gerak tubuh termasuk kecerdasan kinestetik. Lainnya, kecerdasan musik, intrapersonal (mengenali diri sendiri), interpersonal (berhubungan dengan orang lain), dan kecerdasan naturalis (terkait pemahaman akan tanaman, hewan, dan fenomena alam).

Artikel ini ditulis oleh dr Suzy Yusna Dewi, SpKJ, Kepala Instalansi Kesehatan Jiwa Anak & Remaja RSJ Dr Soeharto Herdjan, Grogol.

0 comments: