Tumbuh
kembang anak mencakup dua hal yaitu perkembangan dan pertumbuhannya.
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah dan ukuran
yang bisa diukur dengan ukuran berat dan ukuran panjang.
Sedangkan perkembangan mencakup
bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks, antara lain emosi anak, intelegensi, serta tingkah laku dan
sosial, sebagai hasil interaksi faktor genetik (bawaan) dengan faktor
lingkungan—yang juga mempengaruhi tumbuh kembang anak sejak dilahirkan.
MANFAAT BERMAIN
Untuk tumbuh dan berkembang, anak perlu
bermain. Bermain membuat anak mendapatkan stimulus guna mengembangkan
potensi kecerdasannya. Fungsi bermain, pertama,
untuk perkembangan sensorik dan motorik. Perkembangan sensori motorik
ini didukung oleh keterampilan motorik kasar dan halus, seperti stimulus
visual, pendengaran, taktil (sentuhan), dan kinestetik (gerak).
Stimulus visual merupakan stimulasi awal
yang penting pada tahap permulaan perkembangan. Anak akan meningkatkan
perhatian pada lingkungan sekitar melalui penglihatan. Maka, orangtua
disarankan memberikan anak mainan warna-warni di usia 3 bulan
pertamanya.
Stimulasi pendengaran penting untuk
perkembangan bahasa terutama pada tahun pertama kehidupan. Sedangkan
stimulus taktil diberikan dengan memberikan perhatian dan kasih sayang
serta sentuhan yang menimbulkan rasa aman dan percaya diri pada anak
sehingga lebih responsif. Stimulasi kinestetik akan membantu anak untuk
mengenal lingkungan yang berbeda.
Kedua,
perkembangan intelektual, yaitu memberikan sumber yang beraneka ragam
untuk pembelajaran. Eksplorasi dan manipulasi bentuk, ukuran, tekstur,
warna, pengalaman dengan angka dan konsep abstrak. Orangtua memperluas
keterampilan berbahasa yang akan melatih meningkatkan daya ingat anak
dalam upaya meningkatkan memori terhadap hal-hal yang didapat. Pada
akhirnya, anak memahami dunia, dan dapat membedakan fantasi dan realita.
Ketiga,
perkembangan sosialisasi dan moral. Ini bermula sejak bayi menunjukkan
ketertarikan dan kesenangan terhadap orang lain, terutama ibu.
Bermain juga dapat mengembembangkan Dengan
bermain, anak dapat mengembangkan dan memperluas sosialisasi, serta
belajar mengatasi persoalan terkait nilai moral dan etika.
Pada tahun pertama, anak hanya mengamati
objek di sekitarnya. Di usia 2-3 tahun, anak suka bermain peran seperti
peran ayah, ibu, dokter, polisi, dan lain-lain. Sedangkan usia
pra-sekolah, anak lebih banyak bermain dengan kelompok sebayanya.
Keempat, kreativitas, anak belajar berkreasi, bereksperimen dan mencoba ide-idenya. Kelima, memahami diri sendiri dan menyadari bahwa ia berbeda dengan orang lain.
Keenam, terapi. Bermain akan membantu anak mengekspresikan emosi serta dapat mengurangi tekanan dari lingkungan.
Manfaat lain dari bermain adalah anak juga
akan mengembangkan kecerdasan yang dimilikinya. Gardner mengelompokkan
kecerdasan menjadi 8 kelompok yang dikenal dengan multiple intelegence atau kecerdasan majemuk.
Kecerdasan bahasa, kemampuan anak
menggunakan kata-kalimat secara efektif, lisan dan tulisan. Kecerdasan
logika-matematika, mampu melakukan eksperimen, hipotesa, serta hitungan
secara efektif. Memahami informasi dalam bentuk gambar dan ruang adalah
bagian kecerdasan visual-spasial, sementara kemampuan mengekspresikan
ide dan perasaan lewat gerak tubuh termasuk kecerdasan kinestetik.
Lainnya, kecerdasan musik, intrapersonal (mengenali diri sendiri),
interpersonal (berhubungan dengan orang lain), dan kecerdasan naturalis
(terkait pemahaman akan tanaman, hewan, dan fenomena alam).
Artikel ini ditulis oleh dr Suzy Yusna Dewi, SpKJ, Kepala Instalansi Kesehatan Jiwa Anak & Remaja RSJ Dr Soeharto Herdjan, Grogol.