Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Terkadang kita ingin tahu juga, apa
yang membuat istri kita senang dalam kehidupan berumah-tangga. Berikut
ini adalah satu versi rangkaian sikap dan sifat yang disukai seorang
istri dari suaminya:
1. Penuh Pengertian ...
Seorang
istri senang diperhatikan dan didengarkan. Ia senang suaminya memahami
dan mengerti dirinya. Dalam suka dan dukanya. Dalam ceria dan sedihnya.
Ia senang suami mengetahui perasaannya. Ia misalnya senang diberitahu
pakaiannya yang mana yang paling disukai suaminya. Atau masakannya yang
mana yang paling lezat bagi suaminya. Karenanya obrolan-obrolan ringan
dan lembut amat dinanti-nanti seorang istri. Setiap kata yang keluar
dari lidah dan bibirnya adalah pesan cinta yang ingin ia sampaikan.
Dan ia ingin tahu bagaimana suaminya menanggapi pesan cintanya
itu.Tangisan seorang istri itu memiliki sekian banyak makna, bisa karena
sedih, bisa karena marah, bisa karena terharu dan bahagia.
Ia
senang jika suaminya bersabar untuk mengenal setiap jenis air mata yang
metetes dari matanya.Pengertian ini menjadi inti dan landasan segala
sikap menyenangkan yang mungkin dilakukan seorang suami terhadap
istrinya.
2. Setia ...
Kesetiaan adalah syarat utama
cinta sejati. Seorang istri ingin cinta suami itu hanya untuknya.
Karenanya kecemburuan adalah bagian dari cinta. Sapaan sayang di tengah
kesibukan, walaupun hanya satu dua menit kata-kata yang disampaikan
lewat telepon, walaupun hanya satu dua kalimat SMS, akan menjadi
pengokoh kepercayaan.
Hadiah yang diberikan: martabak
kesukaannya, seikat bunga, atau sebuah jam tangan yang manis akan
menguatkan cinta. Dan mengingat hari ulang tahun serta hari pernikahan
akan menjadi bukti kesetiaan suami yang disukai seorang istri.
Tapi seorang istri yang baik dan soleh tidak akan pernah mengingat
hari-hari ulang tahun tapi akan mengatakan, “Jangan karena takut
kepadaku, kakanda bersikap setia. Karena Allah Maha Melihat. Itu yang
mesti menjadi landasan kesetiaan."
3. Sabar dan Pemaaf ...
Seorang istri akan amat bersyukur jika suaminya mau menerima dirinya
apa adanya. Suaminya mampu memaafkan dan bersabar atas kekurangan yang
ada pada dirinya. Ia butuh waktu untuk membina dirinya.
Ia
bahkan butuh waktu untuk memahami dirinya sendiri, ketika satu ketika ia
tidak menjadi dirinya sendiri.Seorang istri perlu mendapatkan nasihat,
akan tetapi itu dilakukan dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.
Ini seperti pesan Ilahi: “Kemudian keadaan orang beriman itu adalah
saling menasihati dalam kesabaran dan dalam kasih sayang.” (QS.
al-Balad);
“Dan jika kalian memaafkan, tidak memarahi, dan
mengampuni mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha
Penyayang.” (QS. at-Taghabun)
4. Teguh Hati dan Bersemangat ...
Seorang istri senang melihat suaminya senantiasa berteguh hati dan
bersemangat dalam menyelesaikan berbagai tugas dan amanah. Ia senang
suaminya dapat senantiasa prima menunaikan tugas-tugas di luar rumah dan
sekaligus membantu menyelesaikan permasalahan di rumah.
Karenanya seorang istri senang melihat suaminya akrab bercengkrama,
bermain dengan anak-anaknya. Dan saat suami sesekali memasak untuk
keluarga, ada sentuhan hangat menyentuh relung jiwa seorang istri.
Bagaimana jika suaminya berada dalam kondisi bete atau kehilangan
semangat? Seorang istri akan menerima keadaan ini asalkan ia melihat
suaminya berusaha keras untuk melepaskan diri dari keadaan lemah ini. Ia
bahkan akan memberikan bantuan dan doa terbaik bagi suaminya.
5. Romantis ...
Seorang istri senang jika suaminya mampu memperlihatkan dan
mengekspresikan cinta dan kasih sayang. Ia senang mendapati suaminya
membangun suasana kondusif kasih sayang di rumah. Ia senang jika
suaminya romantis.
Diantara ungkapan cinta suami-istri adalah
dalam hubungan intim. Seorang istri senang jika suaminya memberikan
kesenangan dan kepuasan pada salah satu kebutuhan cinta ini. Ia akan
terbuka menyampaikan apa yang ia sukai, ketika suaminya mampu membuka
percakapan dalam masalah ini secara tepat dan penuh kelembutan
(tenderly).
6. Rapi dan Wangi ...
Seorang istri suka
suaminya rapi. Rapi menata rambut dan rapi berpakaian, bahkan dalam
suasana santai. Kerapian yang disukai adalah kerapian yang alami dan
melekat dalam kehidupan suami.
Sikap suami yang kooperatif
dalam menjaga kerapian rumah juga disukai seorang istri. Karenanya
ketika seorang suami berinisiatif menyapu ruang tengah, membersihkan
kompor di dapur, atau membersihkan kamar tidur dengan membongkar tempat
tidur secara rutin … pada semuanya ada apresiasi dari seorang istri.
Rapi, bersih dan wangi pada seorang suami membuat istrinya senang.
Seorang suami bisa meminta istrinya memilihkan minyak wangi baginya. Ia
akan terbantu menyempurnakan penampilan bagi istrinya.
7. Ceria dan Ramah ...
Senyum ceria dan keramahan amat dihajatkan seorang istri. Senyum dan
keramahan itu laksana angin sejuk di tengah berbagai kelelahan dirinya.
Berbagai kesibukan membuat jiwanya lelah. Interaksi dengan anak-anak di
rumah itu bukan pekerjaan ringan. Segenap potensi kejiwaan dan pikiran
mesti ia curahkan. Kelelahan fisik pun tidak ringan. Perhatikanlah, ia
mesti terus memperhatikan anaknya yang terus bergerak kesana kemari,
bereksplorasi ketika mulai bisa merangkak.
Dan saat si anak
lelah tertidur, ia mesti bersiap-siap memasak dan merapikan rumah bagi
suaminya yang sebentar lagi pulang …Senyum dan sapaan sayang suami akan
menjadi hiburan jiwa bagi sang istri.
Sikap humoris juga amat
membantu seorang istri untuk selalu menjaga suasana riang hatinya. Ini
semua akan membantunya untuk terus bersabar dan ikhlas dalam menunaikan
tugas-tugasnya.
8. Menjadi Pemimpin yang Melindungi ...
Istri membutuhkan perlindungan yang membuatnya senantiasa merasa
tentram. Karenanya ia menyukai sifat kepemimpinan pada suaminya.
Kepemimpinan yang ia harapkan adalah yang senantiasa menentramkan
jiwanya, mengokohkan ruhaninya, memberikan pencerahan demi pencerahan
pada akalnya dan membantu menjaga kebugaran dan kesehatan tubuhnya.
Kepemimpinan yang ia sukai adalah yang memadukan ketegasan dan
kelembutan. Yang menebarkan cinta, bukan membuat takut. Yang
mengedepankan kemauan baik, bukan senantiasa menggunakan otoritas
(misalnya dengan selalu menggunakan kalimat “suami kan pemimpin rumah
tangga, jadi mesti taat donk”). Yang betul-betul menjadi pemimpin, bukan
menjadi boss.
Wallahu’alam bishshawab, ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...
Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
|